Friday, September 7, 2018

Dia Untukku

Aku tak suka dia, dia terlihat seperti bukan untukku..

Aku ingin yg begitu spesial..

Bukan dia.. Dia nampak buruk dimata semua orang..

Lalu kemudian Allah berikan dia untukku..

Kemudian aku berpikir bukankah Allah Maha pemberi yg baik..

Mengapa dia yg terlihat buruk itu adalah yg terbaik untukku?

Apa karna semua keburukanku? Atau tidak seperti itu seharusnya..

Aku adalah yg terbaik untuknya.. Dan dia adalah yg terbaik untukku..

Ini bukan soal untuk orang lain, ini jg bukan soal pandangan orang lain..

Dia adalah jalan terbaik yg diberikan untukku.. Bersama dia aku akan jauh lebih baik dan begitupun sebaliknya..

Karna aku percaya, aku yakin..

Dan memang harus percaya dan yakin sepenuhnya tanpa rasa ragu.. Aku bisa lebih baik karna dia.. Begitupun dengan dia..

Sebuah kepercayaan akan mengikat segalanya menjadi lebih baik..

Keikhlasan akan menebar senyum dalam setiap langkah..

Aku untukmu.. Dan kau kini untukku..

Selamanya akan tetap seperti itu..



Wednesday, October 18, 2017

teruntuk Sebuah Senyuman

Dalam malam dia berbisik..
Sebuah langkah sudah tak lagi sejalan..

Kemudian dia seakan tegar..
Berjalan dalam keheningan riak rintik hujan..

Tidak menangis.. Tidak mengeluh..

Mengapa segalanya berubah?
Sebuah pertanyaan teruntuk angin yang menertawakan hujan..

Berlarilah sejauh waktu melupakan masa lalu.. Jangan lelah.. Jangan pernah mengeluh lelah..

Hingga sadar betapa waktu tak akan pernah bisa melupakan masa lalu..

Hmm.. Mungkin lebih tepatnya bahwa waktu tak akan bisa menyalahkan masa lalu..

Sakit memang..

Tapi biarkanlah menjadi sakit..

Tegarlah bersama kebahagiaan yang menanti dalam sebuah ketenangan.. Teruntuk sebuah senyuman..




Friday, April 8, 2016

Daun dan Embun

Seperti cerita daun dengan embun..
sang embun datang untuk menyejukkan..
memberi isyarat pada pagi akan sebuah keindahannya..
terlihat sempurna melekat dalam kebersamaannya..

Seperti embun dengan daun
semua mata melihat indah kebersamaan kita..
menciptakan senyum dalam kedekatan..
menyentuh hangat dalam setiap genggaman..

Seperti embun dengan daun..
sang daun tak mampu membuat waktu berhenti..
hingga membuat embun terjatuh, menghilang pergi..
dan menunggu lama untuk menantinya kembali..

Seperti embun dengan daun..
sang embun tak pernah berkata bahwa ia tak benar benar pergi..
ia hanya terjatuh untuk mengetahui isi hati sang daun lebih dalam..
meresap kedalam akar, dan menjadi bagian dari kehidupan..

Seperti embun dan daun..
Sang daun terlihat berubah menjadi lebih sempurna dengan embun didalamnya..
tanpa sadar mulai menikmati menunggu hingga nanti kembali..
dalam pagi dan semua keindahan yang pernah terjadi..

Seperti embun dan daun..
embun akan tetap seperti embun yang menyejukkan..
disaat pagi dan disaat pergi..
disaat datang lalu kemudian menghilang..

Seperti embun dan daun..
namun berbeda dengan daun..
ia kan layu dan terjatuh, mati dalam hembusan angin..
dan tergantikan dengan yang lain..

Andai kau tau, bahwa kita pernah sedekat embun dan daun..
Aku sang Daun dan tentu kaulah sang Embun itu..