Monday, December 31, 2012

Tanpa Bintang

Gerimis temani langkah dalam gelap..
Menjaga sepi dalam kesendirian dikeramaian sekitar pandangan dua mata..
Terasa begitu rapuh..
Walau mencoba memetik embun dinginnya malam..

Ah... kenapa aku harus mengeluh..
Bukankah malam ini sama dengan malam-malam sebelumnya..
Tanpa bintang, hanya berselimut angin malam..
Dan terlihat sama walau tampak berbeda..

Lelah.. Letih...
Tetes demi tetes darimu membawa kegundahan..
Aku hanya ingin melangkah..
Menghilangkan rasa sakit yang membosankan ini..

Yang kubutuhkan saat ini adalah sedikit saja sapa darimu..
Mungkin hanya itu yg mampu mengubah suasana yang tak nyaman ini..

Hingga dalam kekosongan aku melukis senyummu..
Dan dalam khayal aku mewarnai ceriamu..
Kau tak pernah sadar betapa mudah aku terpedaya olehmu..
Tanpa bintang, aku hanya terdiam...




Friday, December 28, 2012

Inget Sama Yang Punya Dunia

Sore ini.. Buat pengalaman aja, hari ini gue belajar banyak dari apa yg gue jalanin.. Ikhlas itu enak lho, berasa banget buat hari ini.. Rasanya lega bener, bikin senyum2 sendiri..

Dari kemaren malem bingung soal interview, lari kemana?? temen2?? yaah paling rata2 dari mereka bilang "yaa jalanin aja, dicoba dulu aja, bla bla bla" .. Rata2 sama deh kata2nya, trus ngebantu gue? iya tapi kayaknya cman beberapa jam.. selanjutnya galau lagi aja.. haha...

Pagipun gue masih bingung.. tau apa yg gue pikirin, alhamdulillah inget sama yang punya Dunia, haha.. Efek keseringan nonton ust. Yusuf Mansur ini.. Tapi ini lebih manjurr lhooo.. Sebelum berangkat gue dhuha, minta dilancarin.. Pan yg punya Dunia Dia, so gag salah donk gue mintanya ke Dia..

Bismillah.. Berangkat, tau juga enggak lokasi dimana.. Yang gue tau cman rumah, kantor BSD, sama warnet tempat biasa maen.. haha.. Tapi Kuasa yang punya Dunia, cuaca yg tadinya mendung jadi terang selama gue dijalan.. Dan pas banget ketemu masjid di jamnya sholat jum'at, dikasih parkiran enak.. Pokoknya serba ngepass.. alhamdulillah...

Nyampee nih kantornya, disana gue ketemu orang2 yang bikin gue nyaman.. Satpam baik, karyawan2 cantik trus ramah2.. Menurut lo karna siapa?? coba deh pikir, pasti karna yang punya Dunia kan.. Dan gue senyum2 sendiri.. alhamdulillah... :):):):):)

Interview lancar... Kata bossnya yang cantik itu belum ada yang cocok buat skill gue, yaaa salah gue sih.. Ngelamar tapi gag tau posisi yg kosongnya apa.. Kesannya jadi kayak curhat sana sini.. :p

Lalu... Apa menurut lo gue gagal??.. Diliat dari sudut mata yang biasa sih mungkin.. Tapi kan gue dah bilang diawal.. Gue minta sama yang punya Dunia, boss yang cantik itu menurut lo punya siapa? kantornya?? karyawannya??.. Gak boleh jadi d'loser klo kata ust.Yusuf Mansur mahh.. Makanya pas ditanya gmn jek interviewnya???.. Gue cman bisa jawab "insyaallah......" diterima gag "isyaallah.." hihi.. ikhlas aja.. alhamdulillah... :)

yaa udah yah, sedikit coret2 semoga bisa diambil hikmahnya.. amin :D


Saturday, December 15, 2012

Renungan

Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Wahai Rasulullah, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jelaskanlah kepadaku firman Subhanahu wa Ta’ala tentang bidadari-bidadari yang bermata jelita.” (QS. Ad-Dukhan: 54) Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.”

Aku berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, “Laksana mutiara yang tersimpan baik.” (Al-Waqi’ah: 23) Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.” Aku berkata lagi, “ Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, “Di dalam surga- surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (Ar-Rahman: 70) Beliau menjawab, “Akhlaqnya baik dan wajahnya cantik jelita.”

Aku berkata lagi, “Jelaskan kepadaku firman Allah, “Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik.” (Ash-Shaffat: 49) Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”

Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, Penuh cinta lagi sebaya umurnya” (Al-Waqi’ah: 37) Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya .”

Aku bertanya, “ Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari
yang bermata jeli ” Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Aku bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?” Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya diwajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata,“Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.”

Aku berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga? Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaqnya paling bagus, lalu dia berkata, “Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaqnya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya”. Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”


copas ; syajarah thayyibah :)